Gadingamangu – Jum’at (28/10) Bangsa Indonesia pastinya tidak akan lupa Hari Sumpah Pemuda yang merupakan momentum berubahnya arah perjuangan. Perjuangan yang sebelumnya bersifat kedaerahan beralih menyatukan keberagaman. Adanya persamaan nasib di bawah penjajahan membuat sadar para pemuda Indonesia untuk meninggalkan ego daerahnya masing-masing. Tepatnya, pada tanggal 28 Oktober 1928, 94 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia dari berbagai daerah, suku, agama dan kebudayaan mengikrarkan diri untuk satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Pada masa penjajahan Belanda kondisi masyarakat Indonesia sangat menderita dan memprihatinkan. Jauh dari kata sejahtera, di mana masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Kebijakan dan aturan Belanda yang diterapkan kepada pribumi sangat tidak adil. Kesempatan warga pribumi untuk bekerja dan mengecam pendidikan yang tinggi dipersulit bahkan dilarang. Bangsa pribumi dijadikan sapi perahan dan dibiarkan dalam kebodohan dan miskin dalam waktu yang sangat lama.
Pada hari jum’at ini di SMA Budi Utomo Gadingmangu ada yang berbeda dari hari jum’at sebelumnya karena pada hari jum’at ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober ini. SMA Budi Utomo Gadingmangu mengadakan selain upacara juga melakukan acara jalan sehat sekaligus bakti sosial.
Kegiatan ini diikuti oleh semua guru, karyawan dan siswa SMA Budi Utomo Gadingmangu yang berjumlah sekitar 1600 orang, kegiatan ini diawali dengan apel pagi (upacara) untuk memperingati hari Sumpah Pemuda dan setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan jalan sehat sekaligus bakti sosial dengan rute melewati Desa Gadingmangu, Desa Babatan, Desa Kalangsemanding dan kemudian kembali ke sekolah. Sambil berjalan para peserta juga membersihkan dengan memungut sampah yang ada disepanjang jalan sebagai salah satu bentuk perjuangan membangun Bangsa dengan cara mencintai lingkungan sekitar.
“Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan,”
Dalam Hari Sumpah Pemuda 2022 tersebut, disampaikan pesan bagi para siswa SMA Budi Utomo Gadingmangu sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. “Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang sesuai dengan tema tahun 2022 bersama membangun bangsa,” tutur Heboh Handono.