MENGGUNAKAN POHON GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DAN STRATEGI BERKUNJUNG UNTUK MENYAMPAIKAN HASIL AGAR PEMBELAJARAN LEBIH MENYENANGKAN

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib siswa SMA. Namun, banyak siswa yang memiliki anggapan bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang tidak begitu penting dan merasa sudah bisa berbahasa Indonesia.

Menurut saya sebagai guru mapel Bahasa Indonesia tingkat SMA kita harus punya trik dan tips dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh mempelajari Bahasa Indonesia. Guru harus membuat inovasi dan menggunakan teknologi agar pembelajaran lebih bervariatif. Kita semua tahu teknologi terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan internet sangat mudah diakses oleh siapapun. Maka dari itu kita harus memanfaatkan sebaik mungkin.

Salah satu trik yang saya gunakan dalam pelajaran bahasa indonesia dalam pembelajaran adalah menggunakan pohon gambar untuk mengembangkan menulis cerpen. Media pohon gambar ini memudahkan siswa untuk menulis cerpen. Karena dengan banyak gambar yang ditampilkan dan penuh warna akan menambah semangat siswa untuk menulis cerpen.

Kita bisa menyiapkan beberapa gambar secara acak namun dalam tema yang sama. Dengan begitu siswa bisa belajar mengurutkan dulu gambar dengan kreatifitas yang dimiliki siswa.  Setelah itu siswa mulai menulis cerita sesuai gambar yang sudah meraka urutkan.

Media pohon gambar ini bisa digunakan untuk kegiatan individu ataupun kelompok. Akan tetapi dalam penelitian saya ini digunakan untuk kerja kelompok.

Langkah-langkah pembelajaran yang bisa dilakukan antara lain dengan memberikan atau memfasilitasi siswa mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari di dalam kelas. Adapun materi saya kali ini adalah menulis cerpen. Setelah kita sampaikan materi tentang cerpen kita bisa memberikan contoh-contoh cerpen yang kita dapat dari internet.

Setelah semua siswa memahami materi yang akan dipelajari, siswa dibgai menjadi beberapa kelompok kecil berisi 3 sampai 4 orang. Di dalam kelompok kita bagikan beberapa gambar yang sesuai dengan tema namun di acak. Kemudian siswa mulai berdiskusi menyusun/mengurutkan kejadian susai gambar yang ada.

Ketika semua gambar sudah disusun dengan baik sesuai kreatifitas siswa, mulai berdiskusi menuliskan cerita sesuai gambar-gambar tersebut. Meraka bisa bertukar pikiran mengenai awalan dalam pembukaan cerita. Sehingga dalam kelompok semua siswa aktif dan saling berinteraksi.

Tahapan selanjutnya adalah menentukan konflik yang ada dalam cerita. Kembali meraka harus berdiskusi menemukan konflik yang menarik agar cerita yang dibuat enak dibaca. Setalah konflik sudah dibuat meraka harus menentukan akhir ceritanya seperti apa, mau berakhir sedih atau senang semua diserahkan ke siswa.

Sampai akhirnya cerita sudah selesai dibuat. Setiap kelompok bersiap menerima kunjungan dari kelompok lain atau bisa disebut sebagai kelompok tamu. Diawali dengan salah satu kelompok berkujung ke kelompok lain (kelompok tuan rumah). Kelompok yang dikunjungi menceritakan cerita yang sudah mereka buat.  Begitu seterusnya secara bergantian.

Demikian tips pembelajaran di dalam kelas yang sudah saya praktikkan, yaitu menggunakan pohon gambar untuk menulis cerita dan strategi berkunjung untuk presentasi. Dengan begitu, siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran. Hasil yang saya rasakan sangat luar biasa, siswa sangat antusian dan kelas menjadi riuh namun tetap masih bisa kondusif.
Oleh : M. Tomy Ari Tonang, S.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published.