Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Singkatnya stunting adalah pendek namun pendek belum tentu stunting.
Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.
Pada Kesempatan ini SMA Budi Utomo Gadingmangu memiliki kesempatan yang kali ini diwakilkan oleh Bpk. Yusri Ahmadi, S.Kep (Petugas UKS Sekolah) melalui zoom meetting yang diadakan oleh Dinas kesehatan kabupaten Jombang bekerjasama dengan Universitas Gajah mada, diikuti oleh dinas pangan, dinas sosial, seluruh puskesmas dan kepala desa yang berada di Kabupaten Jombang.
“Kegiatan ini sangat bagus dan perlu ditingkatkan agar masyarakat mengetahui bahaya stunting dan mengetahui cara penanggulangan stunting lebih-lebih mencegah terjadinya stunting terutama bagi siswi yang berada di SMA Budi Utomo Gadingmangu”. Ucap Yusri Ahmadi
“Nanti dari Universitas Gadjah Mada akan melakukan pengecekan kondisi dan pendaatan secara random kepada remaja siswi dari SMA Budi Utomo Gadingmangu sebanyak 50 siswi untuk dicek dari tinggi badan, HB, lingkar kepala, dll” imbuh Yusri Ahmadi
Kegiatan ini sendiri disingkat kegiatan GAMA EMAS singakatan dari Gadjah Mada Eliminasi Masalah Anak Stunting, kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Jombang, Prevalensi (populasi) Stunting pada tahun 2020 sebanyak 16,8 % masih lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional. Walaupun masih dibawah angka nasional pemerintah kabupaten Jombang tidak mau kecolongan.
Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi balita mengalami Stunting. Diantaranya persennya karena kondisi kesehatan dan 70% lainnya multi sektor, diantaranya dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan, seperti mutu tanah, air dan lainnya.