Gadingmangu – Minggu (13/01) pembina pramuka SMA Budi Utomo melaksanakan Narakarya sebagai tindak lanjut dari Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar (KMD) bulan lalu. Seorang pembina pramuka harus memiliki ijazah lulus Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Dasar dan melaksanakan Narakarya selama enam bulan untuk menjadi pembina pramuka yang berkualitas dan kualifikasi yang bagus dalam membina peserta didiknya. Karena pramuka ini dijadikan ekstra wajib dan memiliki alokasi waktu sendiri yaitu dua jam per kelas dalam satu minggu.
“Kini pramuka menjadi ektrakurikuler wajib namun dialokasikan dua jam per kelas dalam satu minggu sehingga perlu mencetak pembina pramuka yang berkualitas dan siap terjun ke Gudepnya masing-masing”, terang Khoirudin selaku Kapusdiklatcab Jombang.
Narakarya adalah masa pengembangan dan evaluasi untuk pembina pramuka setelah lulus KMD. Dalam kegiatan narakarya ini seorang pembina pramuka secara langsung membina peserta didiknya di Gudepnya masing-masing dengan ilmu kepramukaan yang didapat selama mengikuti KMD. Pelaksanaan narakarya akan bergilir dilaksanakan di sekolah-sekolah yang telah ditentukan oleh pelatih. Harapannya para pembina pramuka mengikuti kegiatan narakarya ini dengan sungguh-sungguh karena pengetahuan yang diberikan oleh pelatih akan sangat berguna bagi pembina agar dapat memperoleh Surat Keterangan dan Surat Hak Bina (SHB).
“Apabila seorang pembina dapat menyelesaikan narakarya selama enam bulan maka ijazah dan sertifikat berhak di terima dan jika ingin meningkatkan kualitas ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Kursus Pembina Pramuka Tingkat Mahir Lanjut (KML) maka Kursus Mahir Tingkat Dasar dan Narakarya harus di lalui terlebih dahulu” jelas M. Nasirudin selaku Pinsus
Dan perlu diketahui, kegiatan narakarya merupakan masa pengembangan dan evaluasi untuk Pembina Pramuka lulusan KMD dan menjadi pra-syarat untuk mengikuti Kursus Mahir Lanjutan (KML)